Pada Maret 2015, Provinsi Sulawesi Selatan terjadi inflasi sebesar 0,50 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,95. Dari 82 kota IHK, tercatat 54 kota mengalami inflasi, sedangkan 28 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,84 persen dengan IHK 113,44 dan terendah terjadi di Padang dan Cilacap sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing 120,99 dan 120,74. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan -1,97 persen dengan IHK 123,59 dan terendah terjadi di Tarakan, Padang Sidempuan dan Medan sebesar
-0,01 persen dengan IHK masing-masing 126,43; 116,24 dan 118,63.
Inflasi di Provinsi Sulawesi Selatan terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,74 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,79 persen; kelompok sandang sebesar 0,23 persen; kelompok kesehatan 0,74 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,08 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,99 persen, meskipun satu kelompok lainnya deflasi yaitu : kelompok bahan makanan -0,19 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Maret 2015 sebesar 0,05 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2015 terhadap Maret 2014) sebesar 7,13 persen.
Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,61 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Maret 2015 sebesar 1,55 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2015 terhadap Maret 2014) sebesar 4,74 persen.