A. PADI
Angka Sementara (Asem) 2014, produksi Padi di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 5,47 juta ton Gabah Kering Giling (GKG), yang terdiri dari 5,31 juta ton padi sawah dan 0,15 juta ton padi ladang.
Perbandingan antara ATAP 2013 dan ASEM 2014 menunjukkan bahwa produksi Padi di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan cukup signifikan yakni sebesar 402,20 ribu ton GKG atau naik sebesar 7,99 persen. Peningkatan produksi Padi disebabkan bertambahnya luas panen sebesar 59,08 ribu hektar (naik 6,01 persen) dan juga meningkatnya produktivitas sebesar 0,96 kuintal per hektar (naik 1,86 persen).
Peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan karena iklim yang mendukung tanpa adanya banjir seperti tahun lalu serta didukung dengan program-program pemerintah yang sangat intens dalam hal peningkatan luas lahan maupun peningkatan produktifitas.
B. JAGUNG
ASEM 2014, produksi Jagung Sulawesi Selatan pada tahun 2014 sebanyak 1,49 juta ton pipilan kering, yang diperoleh dari luas panen 291,11 ribu hektar dan tingkat produktivitas 51,47 kuintal per hektar.
Perbandingan antara ATAP 2013 dan ASEM 2014 menunjukkan bahwa produksi Jagung di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan sebesar 248,28 ribu ton pipilan kering atau naik sebesar 19,86 persen. Peningkatan produksi Jagung disebabkan oleh bertambahnya luas panen sebesar 17,06 ribu ton (naik 6,23 persen) dan juga meningkatnya produktivitas sebesar 5,85 kuintal per hektar (naik 12,86 persen).
C. KEDELAI
ASEM 2014, produksi Kedelai Sulawesi Selatan pada tahun 2014 sebanyak 54,61 ribu ton biji kering, yang diperoleh dari luas panen 36,33 ribu hektar dan tingkat produktivitas 15,03 kuintal per hektar.
Perbandingan antara ATAP 2013 dan ASEM 2014 menunjukkan bahwa produksi Kedelai di Provinsi Sulawesi Selatan mengalami peningkatan sebesar 8,91 ribu ton biji kering atau naik sebesar 19,51 persen. Peningkatan produksi Kedelai disebabkan oleh bertambahnya luas panen sebesar 5,39 ribu ton (naik 17,42 persen) dan juga meningkatnya tingkat produktivitas sebesar 0,26 kuintal per hektar (naik 1,78 persen).