Pada Januari 2015, Provinsi Sulawesi Selatan terjadi deflasi sebesar -0,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,69. Dari 82 kota IHK, tercatat 31 kota mengalami inflasi, sedangkan 51 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Ambon 2,37 persen dengan IHK 117,77 dan terendah terjadi di Malang sebesar 0,04 persen dengan IHK 119,21. Deflasi tertinggi terjadi di Padang -1,98 persen dengan IHK 123,54 dan terendah terjadi di Bandung dan Madiun sebesar -0,05 persen dengan IHK masing-masing 117,05 dan 116,77.
Deflasi di Provinsi Sulawesi Selatan terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -4,34 persen, meskipun kelompok lainnya inflasi yaitu : kelompok bahan makanan 1,46 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,27 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,91 persen; kelompok sandang sebesar 0,70 persen; kelompok kesehatan 0,67 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,19 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2015 sebesar -0,17 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 7,23 persen.
Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Januari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,58 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Januari 2015 sebesar 0,58 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Januari 2015 terhadap Januari 2014) sebesar 4,37 persen.
Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi sebesar 2,69 persen dengan IHK sebesar 116,50.