Pada Februari 2015, Provinsi Sulawesi Selatan terjadi deflasi sebesar -0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 116,37. Dari 82 kota IHK, tercatat 12 kota mengalami inflasi, sedangkan 70 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual 3,20 persen dengan IHK 130,63 dan terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,04 persen dengan IHK 112,50. Deflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi -2,35 persen dengan IHK 114,99 dan terendah terjadi di Jayapura sebesar -0,04 persen dengan IHK 119,64.
Deflasi di Provinsi Sulawesi Selatan terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan -0,82 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -1,61 persen, meskipun kelompok lainnya inflasi yaitu : kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,37 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,22 persen; kelompok sandang sebesar 0,91 persen; kelompok kesehatan 0,69 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,18 persen.
Tingkat inflasi tahun kalender Januari 2015 sebesar -0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 6,63 persen.
Komponen inti di Sulawesi Selatan pada Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen, tingkat inflasi komponen inti tahun kalender Februari 2015 sebesar 0,94 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Februari 2015 terhadap Februari 2014) sebesar 4,29 persen.
Perubahan IHK untuk kota Makassar terjadi inflasi sebesar 2,69 persen dengan IHK sebesar 116,50.